Jumat, 02 Desember 2011

tanpa suara

“kayanya sekarang tuh aku udah gabisa bikin kamu seneng, apa-apa yang aku lakuin itu salah bikin kamu marah, hubungan kita tuh dah ga enak, damn man! kamu tuh banyak gitu yang suka, kamu layak dapet orang yang lebih baik dari aku”

 TANPA SUARA!

aku tersisih, gelap terasingi, lebam dan tertunduk
aku tenggelam, dingin terakhiri, kalah yang tersisa

aku lelah
(hancurkan!)
aku lemah
(hancurkan leburkan semua!)

hancurkan aku dan buat aku kuat
(hancurkan! lepaskan!)
leburkan aku dan buatku sempurna
(hancurkan! leburkan!)

hentikan aku, beku kudisini
seperti teriak didunia tanpa suara
biarkan debu hapus hilang hari ini
biarkan, biarkan hilang

puisi seorang pecundang:
aku berdiri disini dengan sejuta mata memandang kosong tak berarti
aku hanya bisa terdiam diantara suara-suara yang sangat keras membunuhku
tak ada lagi ruang kosong disini, hanya omong kosong dan sumpah serapah yang terucap
apakah hanya aku yang rasakan? apa tak ada lagi harapan?
aku ingin sunyi, hentikan suara itu, hancurkan suara itu
aku ingin sepi, hentikan suara itu, hentikan
hentikan!

 aku adalah angka dibawah satu
aku adalah pesawat yang kau rakit dari hati yang kau hancurkan

seperti
dunia
tanpa suara!
tanpa suara
hancurkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar